Dulu saya pernah menulis wacana "pertanyaan yang harus diajukan sebelum menerbitkan artikel", yang kaitannya dengan hal-hal bersifat teknis; contohnya penggunaan gambar, cek ejaan, naturalisasi, dan sejenisnya. Dalam kesempatan ini, saya ingin memperlihatkan wacana wacana hal di luar itu, bahkan di ketika sebuah artikel sama sekali belum ditulis.
Semua blogger niscaya ingin artikelnya "out of the box", menonjol, istimewa, berbeda dari yang sudah ada, meski mungkin membahas hal yang sama. Semua blogger niscaya juga ingin tulisannya tidak dilirik sebelah mata, sanggup dinikmati dengan penuh, dan pada akibatnya memperlihatkan value luar biasa kepada pembacanya. Dan ya, meskipun kata ini terdengar agak membosankan, tapi niscaya semua baiklah ini menjadi kuncinya: kualitas.
Pertanyaannya, apa tolok ukur sebuah kualitas, apakah ada nilai angkanya? apakah ada parameter persentasenya? apakah ada rumusnya? Tidak ada. Kualitas bersifat abstraktif dan tidak bisa dihitung atau dinilai dengan angka. Tapi, sekali lagi, semua niscaya setuju kalau kualitas bisa dirasakan.
Nah, kali ini, saya ingin mengajak sahabat semua menanyakan 5 pertanyaan ini, yang berdasarkan saya sangat penting sebelum sahabat tetapkan menulis sebuah artikel berdasarkan suatu topik.
"Nah, ini nih yang akan saya tulis". Begitu kuranglebihnya percakapan dalam pikiran ketika sahabat mulai membuka post editor dan siap menarikan jari di atas keyboard.
Tapi eeeitt, tunggu dulu!
Haruskah sahabat menulis topik itu? Sebagai blogger, sahabat tentu tidak bisa sembarangan mengambil keputusan dan secara serampangan menuliskan sebuah artikel blog tanpa berpikir terlebih dahulu. Jawabannya tentu bergantung pada sejumlah faktor.
Nah, faktor-faktor berikut yang harus sahabat tanyakan sebelum memutuskan: "Oke, saya tulis ah.".. atau ... "Ah, cari topik lain saja..."
1.Apakah ada orang lain yang sudah menuliskan topik yang akan sahabat tulis?
Apa yang akan sahabat tulis? Apakah memang benar sudah ada orang lain yang menuliskannya. Apakah sahabat sudah pernah membacanya? Jawaban dari pertanyaan ini akan mempengaruhi semua tanggapan pada 4 pertanyaan lainnya.
Jika topik yang akan sahabat tulis memang belum pernah di-cover oleh blogger lain, maka sahabat harus menciptakan formula alasannya. Apakah topik yang akan ditulis akan menarik dan diharapkan oleh orang lain? Apakah orang lain memerlukan warta di dalam artikel itu? Ataukah topik ini terlalu kontroversial sehingga tidak ada orang lain yang sanggup menulisnya? Pertimbangkan pembaca blog, tujuan-tujuan dari acara blogging sobat, dan target-target dari artikel itu ditulis sebelum tetapkan menulis. Ini penting untuk melihat apakah topik itu sempurna untuk disajikan di dalam blog.
Jika topik yang hendak sahabat tulis sudah pernah di-cover oleh blogger lain (dan kebanyakan memang demikian), lanjut ke pertanyaan ke dua.
2. Apakah sahabat bisa menulis artikel yang lebih baik dari artikel lain dengan topik sejenis?
Jika artikel blog yang ingin sahabat tulis sudah di-cover dan ditulis oleh blogger / media / publisher lain, perlu dipikirkan apakah sahabat bisa menuliskan yang lebih baik dari yang sudah ada. Ini penting alasannya ialah artikel sahabat HARUS berbeda dari yang sudah ada semoga bisa menghasilkan sesuatu yang berbeda dan berkualitas. Satu topik bisa ditulis dan diterbitkan oleh banyak blog, sebanyak apapun, tapi hanya satu dua yang bisa menonjol alasannya ialah didukung oleh keunikan/originalitas dan kualitasnya.
Kualitas sangat penting. Kaprikornus jangan terburu-buru mengambil dan menulis sebuah topik kalau sahabat tidak yakin bisa menulisnya lebih baik dari yang sudah ada. Tanpa konsep ini, sahabat hanya akan memperlihatkan suguhan yang sama saja dengan yang lain. Ujung-ujungnya, yah..., pembaca bosan dan kesannya hanya jadi artikel sambil kemudian saja.
3. Bisakah sahabat memperlihatkan sudut pandang unik pada topik yang akan ditulis?
Jika sahabat tetapkan untuk tetap menuliskan topik yang sudah ada, pertimbangkan apakah sahabat bisa memperlihatkan sudut pandang unik topik itu yang belum pernah di-cover oleh goresan pena lain.
Pertanyaan lanjutan dari hal ini, apakah sahabat punya pengalaman langsung dan bersifat unik pada topik tersebut yang bisa dibagi? Atau apakah sahabat punya tingkat pemahaman dan keahlian yang berbeda pula pada topik itu?
Tulis artikel dengan perspektif langsung dan gunakan "suara" sendiri. Ini bisa menciptakan artikel menonjol di antara puluhan bahkan ratusan artikel yang sejenis.
4. Apakah sahabat mempunyai sesuatu yang berbeda sekaligus bernilai untuk ditambahkan (pada topik itu)?
Terkadang sebuah topik sudah banyak ditulis dan diterbitkan oleh banyak blog/media, tapi mungkin di dalam artikel-artikel itu ada detil, rekomendasi, wacana, tahap-tahap, informasi, atau langkah-langkah yang missed. Jika sahabat bisa menambahkan sesuatu yang berbeda dan bernilai, baik itu fakta suplemen atau opini, maka putuskan untuk menulis. Kreativitas menjadi kunci pada poin ini. Gali, gali, dan terus gali.
5. Apakah artikel itu akan memenuhi impian pembaca blog?
Artikel blog yang akan ditulis harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan oleh sahabat sendiri (niche/tema), jangan hingga melenceng terlalu jauh. Dengan konsep ini, sahabat bisa dengan gampang mengkaitkan artikel gres dengan artikel-artikel terkait yang sudah ditulis, sehingga pembaca bisa lebih memenuhi keingintahuannya melalui artikel-artikel usang via internal linking yang sahabat sediakan. Jika topik sahabat melenceng sangat jauh dari yang diusung oleh blog sobat, kemungkinannya konten sahabat akan miskin rujukan dan sekedar mengambil "kesempatan emas" saja (keyword dengan traffic tinggi, misalnya, padahal mungkin jauh dari tema/niche blog). Padahal, kenyataannya, suatu artikel dengan topik tertentu yang sukses di sebuah blog belum tentu sukses di blog lainnya.
Jika sudah punya subscriber dalam jumlah memadai, sahabat harus memikirkan ini lebih serius, alasannya ialah mereka mau berlangganan tak lain alasannya ialah mereka ingin mengikuti update blog sahabat sesuai topik/niche yang mereka sukai.
Semua kembali ke sobat...
Setelah mempertimbangkan 5 pertanyaan esensial di atas, kini kembali ke sahabat untuk memutuskan: Ditulis atau tidak? Satu hal yang bisa saya sampaikan di sini adalah: karya yang istimewa berawal dari perasaan dan persiapan istimewa dari penciptanya. Jika sahabat sudah memulai dengan perasaan istimewa; yaitu dengan pemikiran, pertimbangan, dan strategi, maka hasilnya pun niscaya akan sangat istimewa.
0 Response to "5 Pertanyaan Penting Sebelum Menulis Artikel Blog"
Post a Comment