Background
Ada banyak pengguna internet yang kurang mawas bahwa kegiatan akunnya (entah akun social bookmark, social media, dan akun-akun di dunia online lainnya) sanggup masuk ke dalam penjabaran spam. Seketika akun tersebut masuk ke dalam penjabaran spam, maka konsekuensinya bermacam-macam, dari masuk ke dalam kategori akun yang perlu diwaspadai hingga dihapus dan di-banned secara permanen, baik di dalam suatu layanan website, maupun dalam jaringan website yang tergabung dalam satu lingkup database spam, contohnya StopForumSpam dan Akismet.
Demikian juga dengan akun Blogger dan blog Blogger itu sendiri; yang notabene merupakan ejawantah dari Google, dan "sayangnya", Google yaitu salah satu pihak yang sangat getol memerangi spam. Akun dan blog anda sebetulnya "rentan" terhadap penjabaran spam, namun sangat jarang disadari bukan? Sudah banyak pertanyaan dan komplain muncul berkaitan dengan ini, di antaranya:
- Mengapa komentar saya pribadi masuk ke kategori spam sesudah saya publish komentar di blog teman saya?
- Mengapa saya menerima gosip "aktivitas mencurigakan" dikala login ke dashboard Blogger saya?
Dan yang lebih puncak lagi,
- Mengapa blog saya dihapus?
- Mengapa akun Blogger/Google saya dikunci (atau dihapus)?
Blogger dan Spam
Tujuan saya menulis artikel ini yaitu untuk meningkatkan "awareness" terhadap kasus spam (yang tidak diketahui sebagai kasus spam), yang kemudian menyebabkan pertanyaan-pertanyaan menyerupai pola di atas muncul. Sayangnya, pertanyaan itu muncul sesudah terjadi kejadian terhadap akun atau blog, dan proses setelahnya jauh lebih berat daripada langkah-langkah antisipatif dan preventif-nya. Penghapusan blog ini adalah konsekuensi yang disebabkan oleh pelanggaran terhadap TOS dan Kebijakan Konten Blogger/Google, dan salah satu diantaranya adalah: SPAM.
Blogger (dalam hal ini tentu saja juga Google) memberlakukan aneka macam proses untuk mendeteksi spam, dari otomatis hingga manual, dari algoritma satu ke algoritma terbaru lainnya, dengan mempelajari aneka macam behavior dan pola spam gres yang ditemui. Prosesnya berlapis, sama menyerupai dikala kita berbicara wacana algoritma Google search engine. Nah, tentunya, ada beberapa penjabaran atau kategori yang dipakai untuk melaksanakan deteksi spam pada kegiatan akun dan blog.
Akan sangat "kabur" apabila saya berbicara mengenai konten spam, lantaran niscaya akan banyak dalih yang menyampaikan bahwa "konten saya bukan spam!", namun setidaknya ada citra kecil mengenai konten spam. Konten, atau isi halaman, bukan saja artikel, tapi seluruh elemen yang menjadi adegan dan membentuk halaman tersebut. Baik teks, gambar, link, navigasi, dan lain-lain, tidak terkecuali: iklan.
Topik ini menjadi hangat sesudah ada abolisi besar-besaran blog-blog Blogger. Kemudian santer muncul rumor bahwa itu lantaran jumlah iklan. Bahkan juga dikait-kaitkan dengan algoritma dynosaurus (yang sebetulnya belum ada kejelasannya!). Padahal sama sekali tidak ada keterkaitan secara langsung! Meskipun berada dalam naungan sama: Google, namun Blogger dan Google Search yaitu dua produk berbeda. Ketika berbicara mengenai abolisi blog, maka kita berbicara mengenai deteksi spam Blogger (yang juga memakai algoritma), dan bukan wacana algo dynosaurus! Meskipun keduanya bisa jadi mempunyai basis atau dasar aliran yang sama, lantaran keduanya yaitu produk Google.
Apa sih konten yang spammy? Sekali lagi, kita berbicara mengenai Blogger, jadi ini bukan sekedar wacana keyword yang berulang-ulang, link building hiperbola dan sejenisnya, meskipun ini juga berkontribusi. Konten yang termasuk dalam kategori spam yaitu konten yang ditujukan sekedar untuk menarik traffic untuk tujuan selain konten, alias uang, backlink, dan untuk membawa traffic ke tujuan lain. Konten demikian biasanya tidak terorganisir dengan baik, tidak mempunyai navigasi jelas. Karena ditujukan untuk selain penyajian konten itu sendiri, biasanya kemudian diisi ala kadarnya, dengan konten sampah.
Konten spammy dalam konsep ini juga termasuk konten sindikasi (feed), konten hasil scrapping dari website lain alias copas, konten AGC, autoblog, dan sejenisnya. Mengapa konten demikian dikategorikan sebagai spammy? Karena konten menyerupai ini biasanya hanya dipakai untuk menarik pengunjung untuk tujuan lain, dan merupakan duplikasi dari konten yang sebelumnya sudah ada. Oleh lantaran itu, Blogger memasukkannya ke dalam kategori spam.
2. Blog Tanpa Konten dan Blog Berisi Konten Kloning
Blog semacam ini biasanya dipakai untuk membangun link (dummy blog), atau untuk tujuan splog (spam blog). Pada awalnya blog-blog itu kosong melompong, tetapi kemudian dalam waktu singkat diisi dengan konten berjubel, menyerupai dengan proses kloning. Prosesnya bisa jadi dari proses import dan export, atau hasil copy paste dari blog lain dan autoblog. Kemudian, konten tersebut di-clone ke aneka macam blog (bisa mencapai ribuan). Behavior inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam deteksi spam Blogger, dan blog-blog yang terdeteksi kemudian dilibas tanpa pandang bulu, sehingga kemudian juga terkadang menimpa blog dengan isi yang legitimate (kasus false positive).
3. Link ke Situs-situs Spam
Indikasi lainnya yaitu link keluar yang berlebihan, dan menuju situs-situs yang dilihat Blogger/Google sebagai situs spam, berkualitas rendah, atau berbahaya. Di antara situs-situs tersebut, terdapat situs afiliasi, atau situs-situs denah "make money online" dengan konten tidak berkualitas, terlibat dalam denah Perguruan Tinggi Swasta (Pay to Surf), PTC (Pay to Click), dan skema-skema periklanan non organik lainnya. Blog atau website demikian biasanya diisi dengan konten ala kadarnya juga.
Skema periklanan non organik yaitu denah periklanan yang didapatkan dengan cara tidak natural, pengunjung sengaja digiring untuk mengunjungi situs atau mengklik iklan dengan iming-iming uang, contohnya ya itu tadi PTS, untuk menggiring orang-orang ke situsnya, dan PTC, menawarkan insentif pada orang-orang yang mau klik iklan. Sedangkan periklanan organik yaitu periklanan tanpa campur tangan pengiklan atau publisher: pengunjung melihat iklan, tertarik, dan klik menuju website tujuan, yang tidak tertarik, ya sudah. Ini cara yang fair dan menghasilkan traffic berkualitas. Publisher dibayar dikarenakan telah menyediakan konten dan space iklan yang memberi peluang bagi pengunjung untuk mengunjungi situs atau membeli produk yang diiklankan.
Selebihnya, mengenai iklan, ads above the folds, dan lain-lain sudah saya bahas di sini:
komentar anda spammy, sehingga para pemilik blog merasa jengah dengan komentar spam tersebut.
Klasifikasi Spam Blogger
1. Konten yang Spammy (merupakan atau mengindikasikan spam)Akan sangat "kabur" apabila saya berbicara mengenai konten spam, lantaran niscaya akan banyak dalih yang menyampaikan bahwa "konten saya bukan spam!", namun setidaknya ada citra kecil mengenai konten spam. Konten, atau isi halaman, bukan saja artikel, tapi seluruh elemen yang menjadi adegan dan membentuk halaman tersebut. Baik teks, gambar, link, navigasi, dan lain-lain, tidak terkecuali: iklan.
Topik ini menjadi hangat sesudah ada abolisi besar-besaran blog-blog Blogger. Kemudian santer muncul rumor bahwa itu lantaran jumlah iklan. Bahkan juga dikait-kaitkan dengan algoritma dynosaurus (yang sebetulnya belum ada kejelasannya!). Padahal sama sekali tidak ada keterkaitan secara langsung! Meskipun berada dalam naungan sama: Google, namun Blogger dan Google Search yaitu dua produk berbeda. Ketika berbicara mengenai abolisi blog, maka kita berbicara mengenai deteksi spam Blogger (yang juga memakai algoritma), dan bukan wacana algo dynosaurus! Meskipun keduanya bisa jadi mempunyai basis atau dasar aliran yang sama, lantaran keduanya yaitu produk Google.
Apa sih konten yang spammy? Sekali lagi, kita berbicara mengenai Blogger, jadi ini bukan sekedar wacana keyword yang berulang-ulang, link building hiperbola dan sejenisnya, meskipun ini juga berkontribusi. Konten yang termasuk dalam kategori spam yaitu konten yang ditujukan sekedar untuk menarik traffic untuk tujuan selain konten, alias uang, backlink, dan untuk membawa traffic ke tujuan lain. Konten demikian biasanya tidak terorganisir dengan baik, tidak mempunyai navigasi jelas. Karena ditujukan untuk selain penyajian konten itu sendiri, biasanya kemudian diisi ala kadarnya, dengan konten sampah.
Konten spammy dalam konsep ini juga termasuk konten sindikasi (feed), konten hasil scrapping dari website lain alias copas, konten AGC, autoblog, dan sejenisnya. Mengapa konten demikian dikategorikan sebagai spammy? Karena konten menyerupai ini biasanya hanya dipakai untuk menarik pengunjung untuk tujuan lain, dan merupakan duplikasi dari konten yang sebelumnya sudah ada. Oleh lantaran itu, Blogger memasukkannya ke dalam kategori spam.
2. Blog Tanpa Konten dan Blog Berisi Konten Kloning
Blog semacam ini biasanya dipakai untuk membangun link (dummy blog), atau untuk tujuan splog (spam blog). Pada awalnya blog-blog itu kosong melompong, tetapi kemudian dalam waktu singkat diisi dengan konten berjubel, menyerupai dengan proses kloning. Prosesnya bisa jadi dari proses import dan export, atau hasil copy paste dari blog lain dan autoblog. Kemudian, konten tersebut di-clone ke aneka macam blog (bisa mencapai ribuan). Behavior inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam deteksi spam Blogger, dan blog-blog yang terdeteksi kemudian dilibas tanpa pandang bulu, sehingga kemudian juga terkadang menimpa blog dengan isi yang legitimate (kasus false positive).
3. Link ke Situs-situs Spam
Indikasi lainnya yaitu link keluar yang berlebihan, dan menuju situs-situs yang dilihat Blogger/Google sebagai situs spam, berkualitas rendah, atau berbahaya. Di antara situs-situs tersebut, terdapat situs afiliasi, atau situs-situs denah "make money online" dengan konten tidak berkualitas, terlibat dalam denah Perguruan Tinggi Swasta (Pay to Surf), PTC (Pay to Click), dan skema-skema periklanan non organik lainnya. Blog atau website demikian biasanya diisi dengan konten ala kadarnya juga.
Skema periklanan non organik yaitu denah periklanan yang didapatkan dengan cara tidak natural, pengunjung sengaja digiring untuk mengunjungi situs atau mengklik iklan dengan iming-iming uang, contohnya ya itu tadi PTS, untuk menggiring orang-orang ke situsnya, dan PTC, menawarkan insentif pada orang-orang yang mau klik iklan. Sedangkan periklanan organik yaitu periklanan tanpa campur tangan pengiklan atau publisher: pengunjung melihat iklan, tertarik, dan klik menuju website tujuan, yang tidak tertarik, ya sudah. Ini cara yang fair dan menghasilkan traffic berkualitas. Publisher dibayar dikarenakan telah menyediakan konten dan space iklan yang memberi peluang bagi pengunjung untuk mengunjungi situs atau membeli produk yang diiklankan.
Selebihnya, mengenai iklan, ads above the folds, dan lain-lain sudah saya bahas di sini:
komentar anda spammy, sehingga para pemilik blog merasa jengah dengan komentar spam tersebut.
5. Frekuensi Posting Berlebihan/di Luar Batas Wajar
Pernahkah anda menciptakan posting berkali-kali di dalam blog, kemudian pada posting dalam jumlah post tertentu muncul captcha yang wajib dipecahkan sebelum diterbitkan? Blogger menganggap pola ini sebagai hal yang tidak masuk akal dan di luar kemampuan manusia. Nalar saya pribadi juga demikian, bila sebuah artikel ditulis dan kemudian diterbitkan, maka butuh waktu yang cukup logis hitungannya untuk bisa menulis dan menerbitkan artikel berikutnya. Dan tentu, batas kemampuan seorang insan tidak terlalu tinggi untuk menciptakan beberapa artikel secara berkesinambungan dalam suatu batas waktu tertentu, yah... katakanlah dalam sehari.
Pola tersebut kemudian menciptakan Blogger curiga pada proses konten spam, ada 2 jenis kecurigaan:
1. Posting dilakukan oleh robot (autoblog, AGC)
2. Posting yaitu hasil scrapping (copas) yang membabi buta.
Tidak disampaikan secara detail dalam Kebijakan Konten Blogger berapa batasan jumlah pastinya, tapi saya mengira jumlahnya berubah-ubah seiring dengan demam isu yang terjadi. Saya juga yakin batasan jumlah tersebut tidak disampaikan semoga tidak diketahui celahnya.
---------------
5 Poin pelanggaran spam di atas bersifat mayor atau utama, sedangkan faktor minor ada banyak sekali, tapi semuanya berinti kepada 5 hal itu.
Konsekuensi Pelanggaran Kebijakan Spam Blogger
Konsekuensi bervariasi tergantung tingkat pelanggaran yang dilakukan. Konsekuensi ini juga berlaku bagi pelanggaran di luar pelanggaran kebijakan spam. Saya hanya akan memberikan poin-poinnya saja dan akan membahasnya lebih jauh, termasuk solusinya, pada kesempatan lain.
- Komentar pribadi masuk ke dalam kategori "Spam" secara otomatis.
- Wajib mengisi Captcha dengan benar sebelum menerbitkan post.
- Akun Blogger dikunci, dalam hal ini juga termasuk akun Google.
- Blog dihapus.
Kesimpulan
Satu hal yang perlu ditegaskan adalah, dikala anda siap dan mulai memakai sebuah layanan, termasuk layanan Blogger/Google, maka secara otomatis anda menyetujui untuk patuh terhadap aneka macam definisi layanan (TOS) dan kebijakan yang diberlakukan oleh layanan tersebut. Dengan atau tanpa disadari, anda telah menyetujui kontrak dengan penyedia layanan. Sekali layanan itu kita gunakan secara aktif, maka kita wajib mengikuti aneka macam peraturan yang ada, termasuk diantaranya kebijakan spam. Tidak terkecuali layanan Blogger, bila anda menggunakannya untuk hal-hal yang mendukung spam, maka anda siap untuk menempuh konsekuensi. Enak atau tidak enak, mau atau tidak mau, oke atau tidak setuju, konsekuensi itu tetap ada. Welcome to Blogger!
0 Response to "Klasifikasi Spam Pada Akun/Blog Blogger dan Konsekuensinya"
Post a Comment