Dalam melaksanakan acara sosialisasi politik, Prof. Dr. Damsar (2010: 166-171)mengungkapkan, bahwa terdapat lima cara, yaitu sebagai berikut :
1. Imitasi
Peniruan (imitasi) merupakanmekanisme sosialisasi yang paling dikenaloleh umat manusia. Apa yang dikenal dandipahami pertama kali dalam hidup seoranganak insan didapatkan melalui prosespeniruan. Proses peniruan merupakansuatu bentuk transmisi awal terhadap nilainilai,pengetahuan, kepercayaankepercayaan,sikap, dan harapan,termasuk dalam aspek politik darikehidupan kepada bawah umur oleh orangyang lebih dewasa, terutama orang tuadalam keluarga. Proses ini dikenal sebagaisosialisasi primer, yaitu proses pembentukan identitas seorang anak menjadipribadi atau diri (self).
2. Instruksi
Perintah (instruksi) merupakanpenyampaian sesuatu yang berisi amaratau keputusan oleh orang atau pihakyang memiliki kekuasaan (ordinat) kepadaorang yang tunduk atau dipengaruhiorang yang memiliki kekuasaan(subordinat) untuk dilaksanakan.Instruksi politik biasanya berlangsungpada institusi yang berkait dengan aspekpolitik dari kehidupan menyerupai negara danpartai politik.
3. Desiminasi
Desiminasi politik sering dilakukan oleh para anggota legislatif dan aparatbirokrasi untuk memberitahu atau menyebarluaskan informasi ihwal suatuagenda politik. Aparatur birokrasi, misalnya, melaksanakan desiminasi pemilihan
legislatif, presiden, dan kepala kawasan melalui pertemuan tatap muka (seminar atau pelatihan), penyebaran pamflet, baliho, dan media massa menyerupai surat kabar,radio, dan televisi. Sedangkan anggota legislatif, misalnya, mendesiminasi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen keberbagai unsur masyarakat di seluruh Indonesia. Desiminasi lebih bersifatpenyebarluasan informasi politik, sehingga kelompok sasaran memiliki pengetahuantentang apa yang didesiminasi.
4. Motivasi
Motivasi politik merupakan suatu mekanisme sosialisasi politik untukmembentuk sikap, bila bisa pada tahap perilaku, seseorang atau kelompok orangtentang suatu nilai-nilai, pengetahuan, kepercayaan-kepercayaan, sikap politik,dan impian politik tertentu. Agen yang bisa melaksanakan motivasi yaitu merekayang memiliki suatu derajat dogma tertentu terhadap orang atau kelompokorang yang dimotivasi menyerupai orang tua, pemimpin (formal dan informal), dankelompok referensi atau mereka yang memiliki keahlian dan kompetensi sebagaimotivator menyerupai orator, konselor, konsultan, dan lainnya. Motivasi politik tidakhanya ditujukan untuk perubahan sikap tetapi juga perilaku menyerupai yangdiharapkan.
5. Penataran
Pada masa Orde Baru dahulu, kita telah diperkenalkan dengan suatumekanisme sosialisasi politik berjulukan penataran, yang dimasyhurkan dengan namapenataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Sesuai dengannamanya, penataran P4 merupakan suatu bentuk sosialisasi politik untukmenanamkan nilai-nilai, pengetahuan, kepercayaan-kepercayaan, sikap, danperilaku yang sesuai dengan Pancasila. Terdapat sekian butir tuntunan nilai, sikap,dan perilaku yang dipandang Pancasilais, ditatar dalam suatu pertemuan yangrelatif panjang untuk diwujudkan atau diimplementasikan ke dalam sikap danperilaku keseharian.Berpijak pada pengertian sosialisasi politik dan cara-cara sosialisasi politik diatas, maka diharapkan sarana-saranaatau agen-agen sosialisasi politik sebagai sarana pendidikan politik.
0 Response to "Cara Melakukan Kegiatan Sosialisasi Politik"
Post a Comment