Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra. Delta ini terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau Pôdda), Brahmaputra (Jamuna atau Jomuna), Meghna, dan bawah umur sungai yang berafiliasi dari Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan daratan yang amat subur.
Sebagian besar Bangladesh berada 12 meter di bawah permukaan laut, dan dipercaya sekitar 50% tanah akan banjir kalau permukaan laut naik sampai 1 m. Titik tertinggi di Bangladesh berada di pegunungan Mowdok pada ketinggian sekitar 1.052 m (3.451 kaki).
Iklim Bangladesh bersifat tropis, dengan demam isu cuek yang sejuk dari Oktober sampai Maret serta demam isu panas yang panas dan kering dari Maret sampai Juni. Musim hujan yang hangat dan berair berlangsung dari Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, menyerupai banjir, siklon tropis, dan angin puting-beliung tornado terjadi hampir tiap tahun, ditambah dengan pengaruh deforestasi, degradasi tanah, dan erosi.
Cox's Bazar, sebelah selatan kota Chittagong, memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil).
Pada September 1998, Bangladesh mengalami banjir terparah dalam sejarah dunia modern. 300.000 rumah dan 9.700 kilometer (6.027 mi) jalan terendam. Lebih dari 1.000 jiwa tewas dan 30 juta menjadi tunawisma. Dua per tiga Bangladesh terendam banjir. Penyebab dari banjir ini yakni curah hujan yang tinggi, mencairnya salju di Pegunungan Himalaya, dan penebangan hutan.
Bangladesh kini dianggap sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dipercaya pada dekade berikutnya, peningkatan permukaan air laut akan mengakibatkan 20 juta pengungsi akhir perubahan iklim.
Air di Bangladesh sering terkontaminasi dengan arsenik alasannya kandungan arsenik yang tinggi pada tanah. Lebih dari 77 juta orang terekspos terhadap racun arsenik.
Flora dan fauna
Sebagian besar garis pantainya terdiri dari hutanberawa yang dinamakan Sundarbans (Bengali: সুন্দরবন Shundorbôn), yaitu sebuah hutan bakau terbesar di dunia dan merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, di antaranya termasuk Harimau Benggala. Pada 1997, daerah ini dinyatakan terancam. Kucica kampung yakni burung nasional Bangladesh dan dikenal sebagai Doyel atau Doel (bahasa Bengali: দোয়েল). Bunga nasional negara ini yakni lili air, yang dikenal sebagai Shapla. Buah nasional Bangladesh yakni cempedak, yang dalam bahasa Bengali dikenal sebagai Kathal.
Ekonomi
Dua per tiga penduduk Bangladesh bekerja di sektor pertanian. Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah dilakukan usaha berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi. Pendapatan per kapita pada 2008 tercatat sebesar $520, namun, menyerupai yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan insan dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan gender dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk.
Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar ekspor dunianya memuncak pada masa Perang Dunia II dan simpulan tahun 1940-an pada 80% dan bahkan di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk yute di seluruh dunia dan industri yute mulai mengalami kemunduran. Selain yute, Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi dalam jumlah yang signifikan.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh yakni petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen. Industri ini mulai menarik investor abnormal pada 1980-an alasannya upah buruh yang murah dan nilai tukar mata uang abnormal yang rendah. Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar $5 miliar. Industri ini kini memperkerjakan sekitar 3 juta orang, 90% di antaranya yakni perempuan. Pemasukan mata uang abnormal juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain.
Jembatan Jamuna, salah satu jembatan terpanjang di dunia. Rintangan bagi pertumbuhan yakni angin puting-beliung siklon dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, kemudahan pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan angkatan kerja yang tidak seimbang dengan ruang kerja, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), listrik yang tak mencukupi, perwujudan reformasi ekonomi yang lambat, pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Bank Dunia Juli 2005: "Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat."[53]
Walaupun banyak sekali rintangan menghalang, semenjak 1990 negeri ini telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Pada Desember 2005, Goldman Sachs menamakan Bangladesh sebagai salah satu "Next Eleven" (Sebelas Berikutnya). Bangladesh juga mengalami peningkatan tajam dalam investasi abnormal langsung. Sejumlah perusahaan multinasional, termasuk Unocal Corporation dan Tata merupakan penyumbang investasi utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005, bank sentral Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%.
Satu pemberian penting bagi pengembangan ekonomi ialah pencanangan kredit mikro oleh Muhammad Yunus (dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006) melalui Bank Grameen. Dari simpulan 1990-an, Bank Grameen memiliki 2,3 juta anggota, bersama dengan 2,5 juta anggota organisasi lain yang serupa.
Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi, pemerintah merancang beberapa zona pemrosesan ekspor untuk menarik investasi asing, yang diatur oleh Bangladesh Export Processing Zone Authority.
Batas Wilayah Negara Bangladesh
Sebelah utara: India.
Sebelah timur laut: India.
Sebelah timur: India.
Sebelah tenggara: Myanmar.
Sebelah selatan: Teluk Benggala.
Sebelah barat daya: India.
Sebelah barat: India.
Sebelah barat laut: India.
Demografi Bangladesh
Jumlah penduduk Bangladesh diperkirakan berkisar antara 142 sampai 159 juta, sehingga menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-7 di dunia. Dengan luas sebesar 144.000 square kilometer (56.000 sq mi), kepadatan penduduk Bangladesh sangatlah tinggi, yakni sekitar 1.099,3/km². Pertumbuhan penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, namun dengan dilakukannya pengendalian penduduk, pada tahun 1980-an pertumbuhan penduduk melambat. Penduduk Bangladesh relatif muda, dengan 60% dari jumlah penduduk merupakan kelompok berusia 0-25 tahun, sementara jumlah kelompok berusia 65 tahun ke atas hanya 3% saja. Angka impian hidup penduduk negara ini yakni 63 tahun.
Kelompok etnis mayoritas di negara Bangladesh yakni suku Bengali (98% dari populasi).[58] Sisanya merupakan migran Bihari dan kelompok suku asli. Terdapat 13 kelompok suku yang tinggal di Chittagong Hill Tracts, dengan yang terbanyak ialah suku Chakma. Sejak lahirnya Bangladesh, di daerah tersebut sering terjadi ketegangan antaretnis.[59] Kelompok suku terbanyak di luar Hill Tracts itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Selain itu juga terdapat suku Kaibartta, Meitei, Munda, Oraon, dan Zomi.
Perdagangan insan telah menjadi persoalan di Bangladesh[60] dan imigrasi ilegal menjadi penyebab perselisihan dengan Myanmar dan India.
Bahasa resmi dan yang paling banyak dituturkan di Bangladesh yakni bahasa Bengali atau Bangla, sebuah bahasa Indo-Arya yang berasal dari bahasa Sanskerta (seperti Hindi, Punjabi, dan Gujarati serta beberapa bahasa lainnya). Bahasa ini ditulis menggunakan aksaranya sendiri. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua di antara kelas menengah ke atas dan di pendidikan tinggi. Sejak Keputusan Presiden tahun 1987, bahasa Bengali digunakan pada semua korespondensi resmi kecuali korespondensi asing.
Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat seiring dengan berkurangnya tingkat kemiskinan. Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan bertani. Kesehatan menjadi persoalan utama, dikarenakan kontaminasi air permukaan, arsenik yang terkandung dalam air tanah, serta serangan penyakit menyerupai malaria, leptospirosis, dan demam berdarah.
Tingkat melek huruf di Bangladesh sekitar 41%.Tingkat buta huruf telah menurun alasannya banyak jadwal yang diperkenalkan di negeri ini. Di antara yang berhasil ialah jadwal makanan untuk pendidikan yang diperkenalkan pada tahun 1993 dan jadwal beasiswa untuk perempuan di tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Agama di Bangladesh
Dua agama utama di Bangladesh yakni Islam (89,7%) dan Hindu (9,2%).[69] Aliran Islam yang paling banyak dianut yakni fatwa Sunni, sementara sisanya yakni Syi'ah, Ahmadiyyah, atau Sufi. Mayoritas kelompok Bihari menganut fatwa Islam Syiah. Kelompok agama lain yakni Buddha (0.7%, kebanyakan Theravada), Kristen (0.3%, kebanyakan Kristen Roma), dan animisme (0.1%).
Bangladesh yakni negara Muslim terbesar ke-4 setelah Indonesia, Pakistan, dan India. Islam merupakan agama negara, tetapi agama lain juga boleh dianut. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui negara ini sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat.
Budaya Bangladesh
Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan modern, yang melambangkan sejarah panjang. Teks tertulis awal dalam bahasa Bengali yakni Charyapada dari kurun ke-8. Sastra Bengali pada kurun pertengahan merupakan sastra keagamaan (seperti Chandidas), atau penyesuaian dari bahasa lain (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai verbal penuhnya pada kurun ke-19. Lambang terbesarnya yakni penyair Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli, atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.
Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan) dengan sedikit diiringi alat musik. Tradisi Baul ialah peninggalan musik rakyat Bangla yang unik. Tradisi musik Bangladesh lainnya bermacam-macam menurut wilayah. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya yakni beberapa bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Benggala sering diiringi dengan ektara, instrumen dengan satu dawai. Instrumen lainnya yakni dotara, dhol, suling, dan tabla. Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi rakyat, khususnya dari kelompok suku asli, dan juga tradisi tari India.[74]
Setiap tahunnya, Bangladesh membuat sekitar 80 film. Film Hindi juga cukup terkenal.[76] Sekitar 200 koran dan 1.800 majalah diterbitkan di Bangladesh, namun jumlah pembaca reguler rendah dan hanya mencakup kurang dari 15% penduduk. Penduduk Bangladesh mendengarkan banyak sekali jadwal radio dari Bangladesh Betar, stasiun radio milik negara, atau stasiun radio swasta menyerupai Radio Foorti, ABC Radio, Radio Today, dan Radio Amar. Selain itu, terdapat layanan radio dari BBC dan Voice of America. Saluran televisi yang mayoritas di Bangladesh yakni Bangladesh Television, namun dalam tahun-tahun terakhir jalan masuk swasta terus berkembang.
Tradisi masakan Bangladesh berafiliasi bersahabat dengan masakan India dan Timur Tengah, namun masakan Bangladesh juga memiliki ciri khas tersendiri. Nasi dan kari yakni kegemaran tradisional. Penduduk Bangladesh membuat daging manis dari produk susu, contohnya Rôshogolla, Chômchôm, dan Kalojam.
Sari (shaŗi) merupakan pakaian yang biasa dikenakan perempuan Bangladesh. Salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup populer. Di daerah urban, beberapa perempuan mengenakan pakaian Barat. Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai. Mereka juga mengenakan kurta-paejama (seringkali pada jadwal religius) dan lungi.
Kedua Id, Idul Fitri dan Idul Adha, yakni hari raya besar dalam kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fitri disebut Chãd Rat (malam bulan), dan sering dirayakan dengan petasan. Hari libur Muslim lainnya juga dirayakan. Festival utama Hindu ialah Durga Puja, Kali Puja, dan Saraswati Puja. Buddha Purnima, yang memperingati Siddhartha Gautama, ialah salah satu festival Buddha terpenting. Sedangkan Natal, disebut Bôŗodin (hari besar) dalam bahasa Bengali, diperingati penduduk beragama Kristen. Festival sekuler terpenting ialah Pohela Boishakh atau Tahun Baru Bengali. Perayaan-perayaan penting lainnya yakni Nobanno, Poush parbon (festival Poush), dan hari raya nasional menyerupai Shohid Dibosh.
Olahraga
Kabaddi yakni olahraga nasional Bangladesh, namun kriket dan sepak bola lebih populer. Pada tahun 1997, tim nasional kriket Bangladesh memenangi ICC Trophy yang membuat mereka dapat berpartisipasi dalam Piala Dunia Kriket 1999. Dalam penampilan pertama mereka di Piala Dunia, Bangladesh mengalahkan Pakistan dan Skotlandia pada babak pertama. Pada tahun 2000, tim kriket Bangladesh menerima status Test cricket.
Olahraga lain yang populer yakni hoki lapangan, tenis, bulu tangkis, bola tangan, voli, catur, menembak, dan karambol. Dewan Pengawas Olahraga Bangladesh mengatur dua puluh sembilan federasi olahraga yang berbeda. Pada tahun 2011, Bangladesh menjadi tuan rumah Piala Dunia Kriket, bersama dengan India dan Sri Lanka.
Referensi artikel : https://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh, https://halokawan.com/batas-wilayah-negara-tetangga-bangladesh/
0 Response to "Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk Bangladesh"
Post a Comment