Bahrain (Listeni/bɑːˈreɪn/; Arab: البحرين Tentang bunyi ini al-Baḥrayn), secara resmi Kerajaan Bahrain (Arab: مملكة البحرين Tentang bunyi ini Mamlakat al-Baḥrayn) yaitu sebuah negara Arab kecil berbentuk monarki di Teluk Persia. Bahrain berada dalam kelompok kepulauan antara Semenanjung Qatar dan sebelah timur laut pesisir Arab Saudi. Bahrain yaitu sebuah negara pulau yang berada erat pesisir barat Teluk Persia di Timur Tengah. Bahrain yaitu sebuah kepulauan kecil yang berpusat di Pulau Bahrain, yang merupakan pulau terbesar di Bahrain. Negara ini hanya berjarak sekitar 23 km (14 mi) sebelah timur Arab Saudi, yang dihubungkan dengan Jembatan Raja Fahd. Semenanjung Qatar juga terbilang dekat, hanya sekitar 50 km (31 mi) sebelah tenggara Teluk Bahrain. Iran berjarak 200 km (124 mi) ke utara melintasi Teluk Persia. Populasi pada 2010 mencapai 1,234,567, termasuk 666,172 warga negara asing. Luas negara ini mencapai 780 km2 Dalam ukurannya, Bahrain yaitu negara terkecil ketiga di Asia setelah Maladewa dan Singapura.
Bahrain yaitu situs Dilmun kuno.[9] Bahrain menjadi terkenal semenjak zaman purbakala alasannya yaitu penangkapan mutiaranya, yang dilanjutkan sampai era ke-19. Bahrain yaitu salah satu wilayah yang paling pertama memeluk Islam (ad 628). Menurut dongeng Arab, Bahrain pernah dikuasai Portugis pada 1521, yang direbut kembali pada 1602 oleh Shah Abbas I dari Kekaisaran Safavi di bawah Kekaisaran Persia. Pada 1783, Bani Utbah menguasai Bahrain dari Nasr Al-Madhkur dan dilanjutkan oleh Keluarga Al Khalifa, dengan Ahmed al Fateh sebagai hakim pertama Bahrain. Pada simpulan tahun 1800-an menurut perjanjian yang berturut-turut dengan Britania Raya, Bahrain menjadi sebuah daerah pemberian Britania Raya. Pada 1971, Bahrain mendeklarasikan kemerdekaannya. Mantan sebuah negara, Bahrain diumumkan sebagai sebuah kerajaan pada 2002. Pada 2011, negara mengalami protes yang diilhami protes regional Arab.
Bahrain yaitu negara pertama pengirim minyak di Teluk Persia. Sejak simpulan era ke-20 Bahrain mulai berinvestasi pada sektor perbankan dan pariwisata. Beberapa institusi keuangan berskala besar berpusat di Manama, merupakan ibukota negara ini. Bahrain memiliki tingkat Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan dikenal oleh Bank Dunia sebagai sebuah negara berpendapatan tinggi. Luas wilayahnya hampir setara dengan luas wilayah DKI Jakarta.
Sejarah Bahrain
Bahrain telah ditempati oleh insan semenjak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di Teluk Persia telah kuat bagi orang-orang Assyria, Babilonia, Yunani, Persia, dan terakhir sekali Arab (penduduknya kemudian menjadi Muslim). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai Dilmun , Tylos (nama Yunaninya), Awal, malah Mishmahig sewaktu di bawah pemerintahan Kesultanan Persia.
Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam Bahasa Arab berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.
Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain sentra permukiman sepanjang. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi sentra perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada era ke-3 SM. Bahrain menjadi bab dari Babilon lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menawarkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
Bahrain sampai tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang sampai (kini) Kuwait sampai Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan sampai kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
Dari era ke-16 Masehi sampai tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara Portugis dan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nadir Shah menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung lebih banyak didominasi Syiah. Pada lewat era ke-18 Masehi Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga biar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan Britania Raya dan menjadi negeri di bawah naungan Britania.
Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan semenjak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan kekerabatan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya ketika Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bab pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan menimbulkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta biar PBB mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian oke untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jikalau tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.
Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus 1971, menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga minyak pada tahun 1980-an sangat menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini menimbulkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.
Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
Bahrain sampai hari ini merupakan anggota Liga Arab.
Politik di Bahrain
Bahrain ialah sebuah negara yang menjalankan sistem monarki konstitusional yang dikepalai oleh raja, Syekh Hamad bin Isa Al Khalifah; kepala pemerintahan ketika ini ialah Perdana Menteri Syekh Khalifah bin Salman Al Khalifah yang mengepalai anggota kabinet sebanyak 15 orang. Bahrain mengamalkan sistem dwi-perundangan yaitu Dewan Perwakilan dan Majelis Syura yang dipilih oleh raja. Kedua dewan mempunyai anggota sebanyak 40 orang. Pemilihan umum diadakan pada tahun 2002 dengan anggota tubuh legislatif bertugas selama empat tahun satu periode.
Hak politik kaum wanita di Bahrain mendapatkan satu kemajuan ketika wanita diberi hak untuk memilih dan bertanding dalam pemilu nasional buat pertama kali pada pemilu tahun 2002. Walaupun tidak ada wanita terpilih dan mendapatkan dingklik pada pemilihan yang didominasi oleh Shyah dan Sunni, sebagai kompensasinya enam orang calon wanita dilantik sebagai anggota dari Majelis Syura, sekaligus mewakili komunitas Yahudi dan Nasrani yang terdapat disana. Menteri wanita pertama yang dilantik di Bahrain ialah Dr. Nada Haffadh sebagai Menteri Kesehatan. Ia dilantik pada tahun 2004.
Raja baru-baru ini mendirikan Dewan Makamah Agung untuk menata pengadilan-pengadilan di negara ini dan mensahkan pemisahan cabang administratif dan hukum pemerintahan.
Pada 11-12 November 2005, Bahrain menganjurkan Forum Masa Depan yang dihadiri pemimpin-pemimpin dari Timur Tengah dan negara-negara G8 dan membicarakan reformasi politik dan ekonomi di wilayah bersangkutan.
Governorat Bahrain
Sejak 3 Juli 2002, Bahrain dibagi menjadi 5 governorat. Sebelumnya ia dibagi menjadi 12 kotamadya.
1. Ibu Kota
2. Tengah
3. Muharraq
4. Utara
5. Selatan
Ekonomi Bahrain
Karena Bahrain terletak di wilayah yang kadar peningkatan harga minyak yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Bahrain yaitu yang tercepat pada Januari 2006 menurut Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia tengah. Bahrain juga mempunyai pasaran ekonomi yang paling bebas di Timur Tengah menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2006 terbitan Heritage Foundation, dan menduduki peringka ke-25 ekonomi yang paling bebas di dunia.
Pendapatan utama di Bahrain bersumber dari produksi dan pemrosesan minyak, dan sekitar 60 persen merupakan pendapatan hasil ekspor, 60 persen untuk pemerintahan, dan 30% dari total GDP. Kondisi ekonomi Bahrain juga berfluktuasi seiring perubahan harga minyak pada 1985, contohnya, sepanjang dan setelah krisis Perang Teluk pada 1990-91, dengan akomodasi komunikasi dan transportasinya yang maju maka Bahrain dijadikan tempat pilihan untuk didirikannya perusahaan-perusahaan multinasional yang berbisnis di teluk persia. Masalah-masalah ekonomi jangka panjang yang mungkin dihadapi oleh Bahrain yaitu langkanya pekerjaan untuk generasi mudanya, berkurangnya cadangan minyak dan sumber air bersih bawah tanah.
Geografi Bahrain
Bahrain secara umum kepulauan yang rata dan bergurun, memiliki dataran padang pasir yang rendah. Kawasan tertinggi di Bahrain ialah Jabal ad-Dukhan, berketinggian 122 meter. Bahrain menikmati isu terkini hambar yang sejuk dan mengalami isu terkini panas dengan temperator tinggi dan lembap.
Sumber alam Bahrain termasuk jumlah minyak mentah dan gas yang besar, di samping cadangan ikan yang mencukupi dari 1% wilayahnya. Gurun meliputi 92% dari keseluruhan daerah lain di Bahrain. Musim panas yang panjang dan angin kencang pasir yaitu petaka utama untuk penduduk Bahrain.
Isu-isu alam sekitar yang melanda Bahrain ialah kemusnahan padang pasir dan pesisir pantai alasannya yaitu kekurangan tanah (kemusnahan kepada pantai, terumbu karang, dan tumbuhan laut). Pengerukan tanah menimbulkan pencemaran menyusul tumpahan minyak.
Luas total Bahrain 620 km2 (239 mi²), sedikit lebih besar dari the Isle of Man, walaupun sedikit lebih kecil dari Airport King Fahd Airport di Dammam, Arab Saudi (besarnya 780 km2). Bahrain yaitu negara kepulauan yang terdiri dari 33 pulau, tidak memiliki batas darat dengan negara lain, namun memiliki 161 kilo (528 mi) batas garis pantai dan mengklaim 12 mil batas laut dan 24 mil laut (44 km) zona tambahan.
Demografi Bahrain
Agama resmi Bahrain ialah Islam, dengan lebih banyak didominasi penduduknya mengamalkan pedoman Islam. Walau bagaimanapun, dengan kebanjiran pendatang dan pekerja abnormal dari non-Islam menyerupai Filipina dan Sri Lanka persentase keseluruhan masyarakat Muslim di negara tersebut menurun drastis pada tahun-tahun terakhir ini. Menurut sensus pada tahun 2001, 81,2% penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8% mengamalkan pedoman lain.
Namun, berdasarkan data Pew Research tahun 2010, kelompok penganut agama mengalami perubahan.
Kebudayaan Bahrain
Walaupun Manama sebagai sentra kota sangat modern dan gemerlapan, budaya yang terdapat pada desa-desa dipulau-pulau lain (walaupun masih bab dari Manama juga) tetap sangat tradisional. Wanita menutup diri dengan jubahnya dari kepala sampai kaki, dan wisatawan diminta untuk menggunakan rok panjang dan baju berenang tertutup (bukan bikini).
Bahasa
Bahasa Arab ialah bahasa resmi Bahrain. Dua dialek utama ialah Dialek Arab Baharna, dituturkan oleh masyarakat Syiah Baharna, dan Dialek Arab Teluk dituturkan oleh masyarakat Ahlussunnah Waljamaah. Bahasa Parsi, Bahasa Urdu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Malayalam juga dituturkan oleh sebagian penduduk Bahrain.
Formula Satu
Bahrain ialah tuan rumah perlombaan Formula Satu di Timur Tengah. Ia mulai menyelenggarakan Grand Prix Gulf Air pada 4 April 2004, diikuti dengan Grand Prix Bahrain pada tahun 2005. Bahrain juga dipilih untuk menyelenggarakan perlombaan pertama Grand Prix untuk isu terkini 2006 pada 2 Maret.
Pariwisata di Bahrain
Bahrain telah menjadi tempat tujuan wisata yang terkenal untuk pendatang yang tinggal di negara-negara sekitarnya, namun semenjak 5000 tahun berdirinya Bahrain sebagai kota renta kebudayaan Dilmun memang membuktikan bahwa Bahrain semenjak dahulu kala memang menjadi magnet wisatawan.
Bahrain menggabungkan infrastruktur modern dan masyarakat liberal tingkat menengah dengan suasana Timur Tengah menjadikannya tempat perkenalan yang ideal. Tempat-tempat wisata termasuk situs bersejarah menyerupai istana dan kompleks arkeologi Qalat Al Bahrain (masuk dalam daftar situs warisan sejarah UNESCO), puluhan ribu kuburan kuno masa peradaban Dilmun, kebudayaan Arab tradisional berbelanja di mall dan pasar, serta bersantai di pantai hotel dan spa yang mewah.
Kerajaan ini juga sering dikunjungi tokoh-tokoh selebriti populer.
Pendidikan di Bahrain
Berbagai jenis institusi pendidikan dan sekolah internasional didirikan di Bahrain, salah satunya yaitu Universitas De Paul dari Amerika Serikat. Pada awal era ke-20 sekolah-sekolah pengajian Al-Qur'an (Kuttab) yaitu jenis pendidikan satu-satunya di Bahrain. Sekolah-sekolah ini didirikan untuk mengajarkan belum dewasa dan generasi muda cara membaca Al-Qur'an dan mengaji. Namun banyak orang yang menghendaki perubahan dan menginginkan pendidikan yang lain untuk mengantisipasi modernisasi, dalam bidang sistem pendidikan, kurikulum, dan tujuan simpulan pembelajaran. Setelah Perang Dunia I, keadaan berubah dan Bahrain menjadi terbuka dalam mendapatkan sistem pendidikan ala Barat.
Tahun 1919 pertanda bermulainya sistem sekolah umum yang modern di Bahrain. Sekolah Lelaki Al-Hidayah Al-Khalifa dibuka di Muharraq. Pada tahun 1926, Komite Pendidikan telah membuka sekolah awam lelaki kedua di Manama.
Pada tahun 1928, sekolah umum pertama untuk perempuan dibuka di Muharraq.
Institut Perguruan Tinggi pertama di Bahrain yaitu Gulf Polytechnic (Politeknik Teluk) didirikan pada tahun 1968. Pada 1986, Gulf Polytechnic bergabung dengan Universitas Kesenian, Sains, dan Pendidikan (didirikan pada 1979). Penggabungan untuk menjadikan sebuah universitas gres yaitu Universitas Bahrain.
Batas Negara Bahrain ( Kindom of Bahrain )
Sebelah utara: Teluk Persia.
Sebelah timur laut: Teluk Persia.
Sebelah timur: Teluk Persia.
Sebelah tenggara: Teluk Persia.
Sebelah selatan: Qatar.
Sebelah barat daya: Qatar.
Sebelah barat: Arab Saudi.
Sebelah barat laut: Arab Saudi.
Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Bahrain, https://halokawan.com/batas-wilayah-negara-bahrain/
0 Response to "Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk Bahrain"
Post a Comment