Jakarta (ANTARA News) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan sedikitnya ada 150 orang personel Polda Metro Jaya dan Mabes Polri yang ditugaskan untuk bekerja mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Kami tidak berhenti untuk berupaya. Kalau tidak salah, (anggota) dari Polda Metro dan Mabes Polri ada 150 orang untuk (pengungkapan) kasus ini," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Setyo menjelaskan bahwa jangka waktu yang diharapkan dalam pengungkapan suatu kasus bervariasi waktunya, termasuk ada kasus-kasus yang gres dapat terungkap setelah membutuhkan waktu yang lama dan bahkan ada kasus yang tidak dapat terungkap alasannya kekurangan petunjuk.
Pihaknya mengakui minimnya bukti dalam kasus Novel membuat penyidik kesulitan mencari pelaku.
"Penyidik berusaha keras untuk mengungkap denah wajah dan segala isu yang kami kumpulkan sedikit demi sedikit," katanya.
Setyo berpendapat tidak adil kalau masyarakat membandingkan lamanya pengungkapan kasus Novel dengan kecepatan kerja polisi dalam menangkap tersangka kasus gambar meme Ketua DPR Setya Novanto.
"Kasus meme itu gampang sekali diungkap. Tapi kasus yang minim barang bukti sangat susah diungkap," katanya.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di bersahabat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ihsan bersahabat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga beliau harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) semenjak 12 April 2017.
Sumber today.line.me
0 Response to "150 Polisi Dikerahkan dalam Pengungkapan Kasus Penyiraman Novel"
Post a Comment